Menuju Lamandau Kuat, Anak Hingga Lansia Sehat dan Bermartabat

Ketika mendengar Lamandau, mungkin tak banyak yang mengenal daerah ini. Harap maklum karena Lamandau adalah kabupaten yang terbilang baru, yakni terbentuk secara resmi menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002, tepatnya tanggal 3 Agustus sebagai hari lahir. 

Menuju Lamandau sehat dan kuat (dok. pemkab Lamandau)

Dalam usia 22 tahun, memang relatif muda, tetapi Kabupaten Lamandau telah dan terus melakukan banyak pembangunan dan pembenahan di segala sektor melalui berbagai program pengembangan dan kegiatan positif yang membuahkan sekian prestasi membanggakan.

Secara geografis Kabupaten Lamandau berada di kawasan khatuliswa, yakni 1º 19′ sampai dengan 3º 36′ Lintang Selatan dan 110º 25′ sampai dengan112º 50′ Bujur Timur. Kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah ini memiliki luas wilayah 6.414 kilometer persegi, yang terbagi dalam 8 kecamatan sebagai berikut.

  1. Kecamatan Bulik (665,55 Km2)
  2. Kecamatan Lamandau (1.333 Km2)
  3. Kecamatan Delang (685 Km2)
  4. Kecamatan Bulik Timur (1.074,72 Km2)
  5. Kecamatan Menthobi Raya (620,88 Km2)
  6. Kecamatan Sematu Jaya (86,85 Km2)
  7. Kecamatan Belankan Raya (1.263 Km2)
  8. Kecamatan Batang Kawa (685 Km2)

Potensi sentra ternak sapi potong

Dengan topografi berupa rawa dataran rendah, dataran tinggi dan perbukitan, yang juga dialiri oleh sejumlah sungai besar maupun kecil, maka Kabupaten Lamandau cocok untuk pengembangan integrasi sawit dengan ternak sapi. Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat dan Pangkalan Bun ini memang memiliki faktor alam dan pakan yang memadai, apalagi didukung oleh masyarakat setempat yang senang beternak.

Tak heran jika anggota DPR RI dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI yang berkunjung ke kawasan tersebut pada tahun 2016 silam sekaligus melawat ke PT Sulung Ranch, yakni perusahaan dengan populasi ternak sekitar 4.000 ekor yang dipelihara menggunakan sistem integrasi sawit dan ternak sapi.

Bupati menyambut Dirjen dan anggota DPR dalam penyiapan SPR. (dok. ditjen pertanian)


Dalam kesempatan tersebut, Bapak Dirjen menuturkan seputar Sentra Peternakan Rakyat (SPR) yang memungkinkan terjadinya pemberdayaan peternak. Dalam hal ini, para peternak bisa melakukan bisnis secara kolektif. Dengan kata lain, seluruh peternak harus mengelola peternakan bersama-sama dengan spirit kolaborasi dan sinergi. 

Namun, tentu ada syarat yang mesti dipenuhi: wajib memiliki minimal 1.000 indukan untuk 1 SPR dan harus menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi serta tanda tangan MoU antara Bupati dengan Rektor terkait.

Menuju Lamandau sehat

Selain membuka peluang peningkatan ekonomi masyarakat daerah, keberadaan ternak rakyat ini juga berfungsi memasok pangan bernutrisi bagi anak-anak atau generasi muda Lamandau agar sehat dan kuat sebagai penerus tongkat estafet kepemimpinan masa depan.

Salah satu ikhtiar positif itu dimulai dengan melakukan intervensi demi menurunkan stunting yang dibuktikan oleh Pj Bupati Lamandau, Lilis Suriani, dengan menyerahkan makanan tambahan kepada balita yang bermasalah gizi.

PAFI dukung pencegahan stunting 

Di Nanga Bulik Lilis menyerahkan bantuan makanan tersebut pada Sabtu (15/6/2024) di Posyandu Melati yang bertempat di Klinik Pratama Yakes Hanggulan Sinta. Komitmen dan keseriusan Pemkab Lamandau dalam pencegahan stunting dan penanganan stunting ini akhirnya membuahkan hasil menggembirakan.

“Kasus Stunting di Kabupaten Lamandau sudah mengalami penurunan signifikan, angka prevalensi dari 25,5% turun sebesar 12,3% sehingga menjadi 13,2% turun secara masif dan lebih rendah dari target nasional,” ujar Lilis Suriani dalam kesempatan itu.

Berkat program tersebut, Kabupaten Lamandau bahkan menjadi percontohan bagi kabupaten lain dalam penanganan kasus stunting. Ini tentunya kabar yang membanggakan. Lilis berpesan agar orangtua tidak lupa memberikan vitamin dan susu bagi anak mereka.

Lamandau sehat dengan menurunnya stunting anak.

Yang tak kalah penting adalah peran promotor kesehatan di daerah. Persatuan Ahli Farmasi Indoesia (PAFI) bekerja dengan semangat kolaboratif dan siap menyambut sinergi dengan pihak terkait dalam rangka merealisasikan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2016 tentang Program Indonesia Sehat.

Program ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat lewat upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Yang perlu dicatat, upaya itu harus mendapat dukungan berupa perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. 

Dukung lansia terawat

Masih dalam konteks kesehatan, Lilis Suriani juga menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-28, Jum’at, 14 Juni 2024. Dengan tema “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat”, Lansia Kuat Lamandau Maju dan Hebat, Pj Bupati tersebut mengingatkan agar menjadi momentum ini sebagai pendorong kebersamaan antargenerasi muda dan generasi lanjut usia di seluruh tanah air, khsusunya Lamandau dalam menyokong pembangunan nasional.

Lilis berharap agar peringatan HLUN membuat seluruh lapisan masyarakat untuk lebih berpartisipasi aktif serta berkontribusi dalam mewujudkan lanjut usia yang mandiri, yaitu mereka yang tidak bergantung pada orang lain serta menjadi teladan untuk menjunjung tinggi martabat para lanjut usia.

Harapan besarnya adalah agar para lansia senantiasa hidup dalam kesehatan, bahagia, bersemangat, dan tetap produktif meskipun usia telah senja. Dengan dukungan asosiasi kompeten, masyarakat bisa menyambut tantangan di depan dengan optimisme dan bekal yang sepadan, yakni kesehatan dan kesadaran untuk maju.

Termasuk penyelenggaraan Mini Soccer Bhayangkara Cup tahun 2024 yang digelar Sabtu malam (15/6/2024) di Lapangan AYO Mini Soccer, Nanga Bulik. Turnamen yang dibuka oleh Kapolres Lamandau ini merupakan perhelatan positif dalam membangun kesadaran akan pentingnya olahraga demi kesehatan.

Turnamen Mini Soccer membangun soliditas tim dan sportivitas bertanding.

Bukan hanya sepak bola, program ini mengindikasikan pentingnya olahraga dalam pengertian seluas-luasnya dengan tujuan meraih kesehatan sebagai modal pembangunan dalam bentuk sumber daya manusia yang bermutu.

Lewat olahraga, orang akan belajar tentang sportivitas dan kejujuran dalam meraih prestasi di bidang olahraga, dan itu akan menular ke ranah lain, misalnya jujur dalam pekerjaan, baik di sektor swasta maupun pemerintah.

Post a Comment

0 Comments